Diorama Alam dalam Genggaman: Seni Penjing
Penjing merupakan salah satu jenis bonsai yang berasal dari China dan sangat populer dalam beberapa waktu belakangan hingga sampai ke Asia Tenggara, terutama di Vietnam. Penjing memiliki sedikit perbedaan dari bonsai pada umumnya, dimana bonsai biasanya lebih fokus terkait teknik dan keahlian dalam menciptakan ilusi pohon tua pada tanaman dengan ukuran kecil, sedangkan bonsai dengan seni penjing berkaitan dengan bagaimana suatu tanaman bonsai dapat diubah dan dimodifikasi menjadi suatu panorama yang sangat indah. Penjing dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu shumu penjing atau tree penjing, shanshui penjing atau penjing gunung dan air yang juga disebut sebagai landscape penjing atau penjing batu, dan shuihan penjing atau water-and-land penjing. Seni ini sangat menunjukkan kemampuan artistik dari sang seniman yang mampu membuat diorama alam sebagai gambaran emosional mereka.
Nilai artistik dan keindahan sebagai daya tarik utama dari penjing menjadikan seni tersebut berbeda dari seni bonsai lainnya yang lebih mementingkan unsur teknik dan metode dalam membuat suatu tanaman menjadi bentuk bonsai yang diinginkan. Penjing memiliki unsur selain tumbuhan dalam pembuatannya, seperti batu dan air yang berguna untuk membuat suatu pemandangan alam. Batu sebagai salah satu komponen yang paling banyak digunakan dalam pembuatan penjing biasanya dibentuk dengan ukiran menyerupai gunung atau pulau dalam menciptakan suatu diorama. Sedangkan untuk air akan digunakan untuk menciptakan kolam atau air terjun sehingga membuat nilai estetika bonsai bertambah indah dan lebih terasa panorama alamnya.
Seorang seniman di Desa Jati bernama Widiyanto mengatakan bahwa untuk membuat komponen penjing dapat digunakan bahan yang sederhana. Beliau pun menunjukkan beberapa langkah dalam pembuatan bonsai jenis penjing. Langkah pertama dari pembuatan penjing tentunya adalah menentukan konsep dan bentuk penjing yang diinginkan. Selanjutnya dapat menentukan tanaman apa yang akan digunakan untuk membuat penjing hingga kemudian tanaman tersebut dibentuk menyesuaikan dengan konsep awal yang sudah direncanakan. Pot atau wadah penjing dapat dibuat menggunakan pasir dan semen, serta biasanya berbentuk lebar dan tidak terlalu tinggi untuk memberikan kesan alam yang luas sesuai kehidupan nyata.
Tanaman yang dipersiapkan untuk penjing biasanya bonsai berukuran kecil. Bonsai tersebut melambangkan unsur penting dalam penjing berupa pohon yang ada di alam. Pohon ini seolah menggambarkan makna bahwa selama hidup kita tidak akan terpisah dengan alam, misalnya dengan tumbuhan yang ada di sekitar kita. Tanaman dalam penjing memiliki proses pembuatan yang kompleks karena ukurannya harus sesuai dengan komponen penjing lainnya, terutama unsur ornamen batu dan sistem air yang menggambarkan suasana alam sekitar.
Pembuatan komponen utama lainnya dari penjing yaitu berupa ornamen batu yang dibuat dari bahan semen, pasir, dan sterofoam. Proses pembuatan ornamen batu ini merupakan langkah yang unik karena batu yang sudah terbentuk untuk penjing harus melewati tahap finishing dan baru kemudian dilanjutkan dengan pengukiran. Batu yang sudah dikeringkan baru dapat mulai diukir dengan menentukan terlebih dahulu konsep apa batu tersebut akan dibentuk, misalnya menjadi gunung, tebing, atau karang. Proses penyelasaian komponen batu ini pun krusial dalam pembuatan bonsai jenis penjing karena akan menggambarkan benuk alam yang paling tampak jelas, seperti pegunungan yang bertingkat, tebing yang curam, hingga karam yang kompleks.
Pembuatan sistem air menjadi langkah selanjutnya dalam penjing jenis shansui dan shuihan. Kedua jenis penjing harus memiliki sistem pengaliran air yang baik untuk menjaga tanaman agar tetap hidup dan tidak beresiko merusak. Selain itu, sistem air harus dibuat tersembunyi dan tidak boleh terlihat oleh mata para penikmat penjing. Biasanya pembuatan sistem air terdapat di dalam ornamen batu yang sudah dibuat sebelumya sehingga sistem tersebut akan berada di antara bagian dalam batu dan diatur agar air dapat mengalir secara terus menerus. Bentuk sistem air yang ada pada penjing lebih banyak berupa air terjun hingga kolam ikan.
Penjing sendiri merupakan suatu karya seni yang dapat menyenangkan para penikmatnya karena dapat memahami keindahan bonsai secara langsung. Penjing dibuat untuk menunjukkan kedamaian dan kesabaran serta keahlian sang seniman memberikan ketenangan kepada penikmat karya mereka. Namun tujuan utama dari penjing yang sesungguhnya adalah untuk menunjukkan aspek hubungan manusia yang tidak dapat dipisahkan dengan alam sekitar. Nilai estetika penjing akan terlihat setelah melewati berbagai proses penuh ketelitian dan kesabaran yang sangat tinggi serta membutuhkan berbagai macam ilmu sehingga hasil akhir yang dihasilkan bernilai tinggi dalam aspek material hingga makna yang terkandung.