Dusun Kembangan Kidul terletak di Desa Jati, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Wilayah ini merupakan lokasi bersejarah yang menjadi cikal bakal berdirinya desa yang kini dikenal sebagai Desa Jati, berdasarkan kisah seorang musafir yang membawa tongkat dari kayu jati. Dusun ini memancarkan pesona khas pedesaan Jawa yang asri dan tenang, di mana suasana alami dan udara segar menyelimuti setiap sudutnya. Kearifan lokal terlihat dari aktivitas sehari-hari warga yang masih mempertahankan tradisi gotong royong, baik dalam hal bertani maupun dalam menjaga lingkungan dan infrastruktur dusun. Berbagai acara adat dan perayaan keagamaan rutin diselenggarakan, di mana masyarakat berkumpul dan bersatu, mempererat tali persaudaraan antarwarga.
Dusun Kembangan, yang kini terbagi menjadi Kembangan Kidul dan Kembangan Lor, pada awalnya merupakan satu kesatuan wilayah yang harmonis di Desa Jati, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Namun, seiring berjalannya waktu, muncul perbedaan tingkat kondisi sosial-ekonomi di antara penduduknya. Perbedaan ini mempengaruhi dinamika sosial di dalam dusun, yang akhirnya memunculkan kebutuhan untuk memisahkan wilayah ini menjadi dua bagian, yaitu Kembangan Kidul dan Kembangan Lor. Pemisahan ini dilakukan untuk memperkuat pengelolaan wilayah dan memberikan perhatian lebih kepada setiap kelompok masyarakat sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya. Meskipun kini terbagi secara administratif, baik Kembangan Kidul maupun Kembangan Lor, masyarakat Dusun Kembangan telah berhasil melewati masa- masa sulit dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang menjadi fondasi kehidupan desa. Saat ini, Dusun Kembangan dikenal sebagai komunitas yang harmonis, di mana semua warga saling menghormati dan bekerja sama demi kemajuan bersama. Kedua dusun ini tetap mempertahankan hubungan yang erat dan saling mendukung, dengan tujuan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh warganya.
Menurut penuturan seorang tokoh masyarakat setempat, Dusun Kembangan Kidul yang terletak di Desa Jati dinamakan demikian karena sejarahnya yang unik. Kata "Kembangan" berasal dari kata "kembang," yang dalam bahasa Jawa berarti bunga. Konon, dahulu wilayah ini dipenuhi oleh berbagai jenis bunga yang tumbuh subur, menghiasi dan memperindah lingkungan sekitar. Bunga-bunga tersebut tidak hanya menjadi simbol keindahan, tetapi juga melambangkan kesuburan dan kemakmuran bagi masyarakat setempat. Sementara itu, kata "Kidul" yang berarti selatan merujuk pada letak geografis dusun ini di bagian selatan desa, sehingga nama Kembangan Kidul pun muncul dan menjadi identitas wilayah tersebut hingga kini.
Salah satu keistimewaan Dusun Kembangan Kidul adalah keberadaan Masjid Al-Abdullah, yang dikenal sebagai masjid tertua di Desa Jati. Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol penting dari perjalanan panjang keagamaan dan sosial di desa ini. Berdiri kokoh sejak pertama kali dibangun, Masjid Al-Abdullah menjadi pusat aktivitas keagamaan dan komunitas, menyatukan warga dalam berbagai kegiatan keagamaan, mulai dari shalat berjamaah hingga perayaan hari- hari besar Islam.
Masjid ini juga menjadi warisan berharga bagi generasi muda, mengingatkan mereka akan pentingnya nilai-nilai keagamaan dan tradisi yang telah diwariskan oleh para pendahulu. Dalam arsitektur dan suasananya, masjid ini menyimpan banyak cerita dan memori yang terus hidup di hati masyarakat Kembangan Kidul. Keberadaan Masjid Al- Abdullah menambah kekayaan sejarah Dusun Kembangan Kidul dan menjadi salah satu alasan mengapa dusun ini memiliki tempat istimewa dalam peta budaya Desa Jati. Melalui masjid ini, warga dusun tidak hanya merasakan kedekatan spiritual tetapi juga kebersamaan yang erat, menjadikannya sebagai pusat dari kehidupan sosial dan religius di Dusun Kembangan Kidul.
Dusun Kembangan Kidul, selain terkenal dengan keindahan alamnya dan potensi pariwisata yang memikat, juga merupakan komunitas yang aktif dan dinamis dengan berbagai kegiatan sosial dan budaya yang terorganisir dengan baik. Salah satu kegiatan yang menjadi penggerak utama pemuda desa adalah Karang Taruna, yang berperan penting dalam membangun semangat kebersamaan dan kreativitas di kalangan generasi muda. Mereka terlibat dalam berbagai aktivitas sosial, olahraga, dan kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk mempererat persaudaraan serta membangun desa secara berkelanjutan.
Dusun Kembangan Kidul terkenal dengan daya tarik wisata lokal yang bernama Bukit Sikepel, yang menyajikan keindahan alam hutan pinus yang mempesona. Meskipun tanah tempat wisata ini berada adalah milik Perhutani, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk Perusahaan Umum (Perum), tetapi dikelola dengan baik oleh masyarakat setempat. Pembagian pengelolaan wilayah ini mencakup penggunaan sebagian lahan untuk perkebunan, sementara sebagian lainnya dikembangkan sebagai area pariwisata. Inisiatif ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal tetapi juga mempromosikan pelestarian lingkungan. Selain itu, masyarakat setempat juga memanfaatkan hasil getah pinus dari hutan untuk pembuatan cat dan daun pohon pinus untuk produksi teh dengan aroma khas pinus yang unik. Kombinasi antara pengelolaan yang bijaksana terhadap sumber daya alam dan inisiatif pariwisata ini menjadikan Dusun Kembangan Kidul sebagai contoh cemerlang dalam memanfaatkan potensi lokal secara berkelanjutan, sambil menjaga dan melestarikan budaya serta lingkungan alamnya.
Para ibu-ibu di Dusun Kembangan Kidul juga aktif dalam kegiatan Pengajian Ibu PKK, di mana mereka tidak hanya mendalami ilmu agama tetapi juga membahas berbagai isu sosial dan kesehatan, yang penting bagi kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Selain itu, ada juga program Dasa Wisma, yang merupakan kelompok kecil beranggotakan sepuluh rumah. Dalam dasa wisma, setiap sepuluh rumah atau keluarga dikelompokkan menjadi satu unit untuk mempermudah koordinasi dan pelaksanaan kegiatan bersama. Konsep ini bertujuan untuk memperkuat hubungan sosial antar tetangga dan mendukung program-program kemasyarakatan, seperti kebersihan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi, dengan melibatkan warga secara lebih aktif dan terorganisir.
Di sisi keagamaan, dusun ini rutin mengadakan Mujahadah, sebuah kegiatan doa bersama yang memperkuat spiritualitas dan kekompakan warga. Tirakatan, yang sering diadakan pada malam hari menjelang hari besar atau perayaan tertentu, merupakan tradisi yang tetap dijaga untuk mengenang perjuangan leluhur dan mempererat rasa kebangsaan. Kegiatan Saparan juga menjadi salah satu tradisi tahunan yang kental dengan nuansa budaya, di mana warga berkumpul untuk melaksanakan ritual dan perayaan yang memiliki nilai sejarah dan makna spiritual.
Selain kegiatan sosial dan budaya, Dusun Kembangan Kidul juga sangat peduli terhadap kesehatan warganya. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) secara rutin diadakan untuk memberikan layanan kesehatan bagi balita, ibu hamil, dan lansia. Posyandu ini menjadi tulang punggung dalam menjaga kesehatan masyarakat, dengan memberikan layanan imunisasi, pemeriksaan kesehatan dasar, serta edukasi mengenai gizi dan perawatan kesehatan. Semua kegiatan ini menunjukkan betapa kuatnya semangat gotong royong dan solidaritas di Dusun Kembangan Kidul, menjadikannya sebagai komunitas yang harmonis dan penuh keharmonisan, di mana setiap warganya berperan aktif dalam membangun dan menjaga desa mereka.