Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah

Artikel

Pengalaman Berharga dari Mencoba Jalan-Jalan Pagi di Desa Jati

24 Juli 2022 09:47:08  Administrator  327 Kali Dibaca 

Pengalaman Berharga dari Mencoba Jalan-Jalan Pagi di Desa Jati

                 Pengalaman Kerja Kuliah Nyata (KKN) di Desa Jati, Kab. Bener, Purworejo meninggalkan kesan hangat di benak saya. Sebagai gambaran, saya tinggal di salah satu perumahan di Yogyakarta. Saya juga memiliki hobi jalan-jalan setiap pagi sekadar untuk menyegarkan pikiran sebelum memulai aktivitas lainnya. Ketika ditugaskan KKN di Desa Jati, saya tidak memiliki gambaran akan seperti apa tempatnya. Begitu sampai, saya disambut dengan Lokawisata Sikepel yang penuh rimbunan pohon pinus berjajar. Semakin masuk kedalam, jalan yang ditempuh memiliki medan naik-turun dengan pepohonan sama rimbun namun lebih beragam jenisnya. “Rindang sekali,” pikir saya waktu itu.

                 Menjelang pagi, kurang lebih pukul 05.30, saya berinisiatif untuk mencoba aktivitas yang biasa saya lakukan ketika di rumah, jalan-jalan pagi. Udara sejuk menyambut saya tepat ketika membuka pintu pondokan yang terletak di dusun Winong. Saya pun mengajak beberapa kawan KKN untuk ikut bersama. Sepanjang jalan, saya terkesan dengan betapa aktivitas warga sudah dimulai sedini ini. Bukan hanya ibu-ibu, namun juga bapak-bapak, tidak terbatas dari kalangan usia tertentu. Dibandingkan dengan apa yang saya lihat disini, lingkungan rumah saya jarang menunjukkan ramainya aktivitas warga sepagi ini.

                 Pada waktu berjalan, saya melihat Bapak Kepala Desa, Rahmat Saptono, sedang menanam tanaman kacang. Kami berbincang mengenai apa yang sedang beliau kerjakan dan sedikit cerita dibalik kebiasaannya menanam. Sebagai gambaran, mayoritas penduduk di desa Jati adalah petani. Berbagai tanaman dapat dengan mudah ditemui di halaman depan setiap rumah warga. Bapak Kepala Desa sendiri memulai kebiasaan menanam berbagai tanaman ini bersama istri dan anaknya. Ini dilakukan selain sebagai contoh bagi masyarakat lain, juga untuk memenuhi pasokan bahan atau bumbu memasak yang bisa diambil dari hasil bumi yang dikelola sendiri. Tidak jarang dalam berbagai kesempatan, pasangan kepala desa ini membagikan pengalamannya menanam pada acara perkumpulan warga untuk semakin membangkitkan semangat kemandirian pangan di Desa Jati.

                 Di lain kesempatan, saya melihat warga desa khususnya ibu-ibu menyapu halaman rumah hingga bahu jalan utama. Setiap mereka memberi senyum ramah sekaligus menanyakan arah tujuan saya, bahkan beberapa meminta saya mampir masuk ke rumahnya sekadar untuk minum dan beristirahat sejenak. Diri saya merasa disambut hangat dan terbuka di desa ini. Keramahan seperti ini jarang saya dapatkan ketika berada di kota. Bagi saya mereka adalah guru, saya belajar banyak mengenai ramah-tamah dan kebaikan hati tanpa memandang status hubungan.

                 Selain itu, kebiasaan warga desa yang juga saya lihat adalah berjemur di bawah terik matahari pagi atau yang biasa disebut dengan kekaring. Kebiasaan ini baik untuk kesehatan tubuh dalam membentuk vitamin D yang berguna bagi pertumbuhan dan kekuatan tulang. Tidak heran banyak saya lihat orang tua yang masih aktif dan lincah dalam berkegiatan sehari-hari. Sedikit banyak peran kekaring akan bermanfaat bagi kesehatan tubuh mereka. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak banyak yang dibawa oleh orang tuanya ikut kekaring sekaligus menikmati sejuknya udara pagi.

                 Pengalaman saya berjalan kaki pagi di desa Jati sendiri memberikan sensasi yang berbeda dari biasanya dalam artian yang menyenangkan. Sebetulnya jalanan disini banyak dipenuhi jalanan menanjak dan menurun, namun bukan lelah yang saya rasakan melainkan seru lantaran disuguhi pengalaman yang beragam baik dari alamnya maupun masyarakatnya. Setiap jalan yang saya lalui, saya menemukan berbagai objek pemandangan yang bisa saya nikmati. Tidak mengherankan karena Desa Jati sendiri sudah diberi predikat Desa Wisata oleh Dinas Kebudayaan setempat sehingga banyak pemandangan menakjubkan yang masih asri dan belum terjamah pembangunan berarti.

                 Pengalaman KKN di desa Jati kemudian terkesan seperti sedang melepas penat dan liburan. Saya menemui banyak pelajaran hidup dan kearifan lokal masyarakat khususnya dalam hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia lain, dan manusia dengan Tuhannya. Menurut saya, Desa Jati di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, menyandang predikat desa wisata bukan hanya karena alamnya yang menarik namun juga filsafah masyarakatnya. Oleh karenanya desa ini begitu berkesan bagi saya bahkan selepas KKN ini selesai.

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Wilayah Desa

Sinergi Program

Pemkab Purworejo

   

Agenda

Statistik Penduduk

Komentar Terbaru

Info Media Sosial

Lokasi Kantor Desa


Kantor Desa
Alamat : Dsn Kliwonan Rt 001 Rw 005, Ds. Jati, Kec. Bener, Kab. Purworejo
Desa : Jati
Kecamatan : Bener
Kabupaten : Purworejo
Kodepos : 54183
Telepon :
Email : jati.bener@purworejokab.go.id

Statistik Pengunjung

  • Hari ini:100
    Kemarin:201
    Total Pengunjung:70.446
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:216.73.216.181
    Browser:Mozilla 5.0

Arsip Artikel

23 September 2025 | 205 Kali
Perdes Pendirian Bumdes
23 September 2025 | 27 Kali
Perdes Malaria
19 September 2025 | 1.986 Kali
Program Kerja Bumdes "Berkah Jati Makmur Jati"
19 September 2025 | 128 Kali
Loka Wisata Sikepel
15 September 2025 | 81 Kali
Memetri Desa Jati Grebeg Sawanggati Tahun 2025
15 September 2025 | 74 Kali
Peringatan HUT RI ke 80 tahun 2025
15 September 2025 | 30 Kali
INFO GRAFIS
30 April 2014 | 30 Kali
PKK DESA JATI
15 September 2025 | 30 Kali
INFO GRAFIS
20 April 2014 | 183 Kali
Undang Undang
08 Agustus 2022 | 351 Kali
Kisah Desa Jati Menyandang Mandiri Pangan
12 September 2025 | 132 Kali
Dusun Kembangan Kidul
24 Juli 2022 | 327 Kali
Pengalaman Berharga dari Mencoba Jalan-Jalan Pagi di Desa Jati
29 Juli 2013 | 233 Kali
Badan Permusyawaratan Desa