Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah

Artikel

Dusun Sawangan

12 September 2025 09:34:42  Administrator  4 Kali Dibaca  SAWANGAN

Dusun Sawangan, yang terletak di Desa Jati, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, merupakan sebuah komunitas dengan sejarah panjang dan budaya yang masih lestari hingga kini. Perekonomian di dusun ini berkembang pesat berkat usaha lokal dan tradisi pertanian yang menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari warganya. Nama "Sawangan" sendiri memiliki akar sejarah yang dalam, diambil dari nama Sawanggati, seorang lurah Desa Jati yang pada masa lalu memiliki lahan pertanian luas di sebelah barat    desa. Lahan inilah yang kemudian berkembang menjadi wilayah yang kini dikenal sebagai Dusun Sawangan. Selain itu, istilah "sawang" dalam bahasa Jawa, yang berarti "melihat," juga menjadi inspirasi nama dusun ini, karena Sawangan pernah menjadi pusat perhatian karena keseniannya. Tak hanya itu, ada pula tokoh penyebar agama Islam, Mbah Haji Idris, yang turut mewarnai sejarah dusun ini. Hingga kini, memori tentang asal-usul Dusun Sawangan terus diwariskan, menjaga agar generasi muda tetap terhubung dengan akar sejarah mereka.

Sepanjang perjalanan sejarahnya, Dusun Sawangan telah dipimpin oleh sejumlah tokoh penting yang memainkan peran krusial dalam perkembangan dusun. Di antara mereka, terdapat Mbah Tani, Mbah Ranudimejo, Mbah Parto Senjoyo, Mbah Amijoyo, dan Pak Nurwanto. Saat ini, Dusun Sawangan berada di bawah kepemimpinan Pak Kasyanto, yang terus berupaya meneruskan tradisi kepemimpinan yang membawa perubahan positif bagi komunitas.

Dusun Sawangan menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan kerajinan tangan sebagai pilar ekonomi utama. Mayoritas penduduknya terlibat dalam pertanian, yang telah menjadi tulang punggung ekonomi dusun ini. Dari menanam hingga memanen, setiap tahap pertanian melibatkan seluruh masyarakat, menciptakan ikatan kuat antarwarga dan menjaga keseimbangan dengan alam. Keterlibatan ini telah membentuk kelompok-kelompok tani yang bekerja sama secara erat untuk mendukung dan mengelola kegiatan pertanian secara berkelanjutan.

 

Selain bertani, banyak warga Dusun Sawangan yang terlibat dalam industri kerajinan tangan, khususnya pembuatan besek—wadah tradisional dari anyaman bambu. Produk besek dari Dusun Sawangan terkenal dengan kualitasnya yang tinggi dan tidak hanya diminati di pasar lokal, tetapi juga merambah ke wilayah    yang lebih jauh, termasuk Bali. Hampir setiap rumah di Dusun Sawangan terlibat dalam produksi besek, menjadikannya sebagai simbol kerja keras dan keterampilan yang telah diwariskan dari generasi ke  generasi.

Selain besek, Dusun Sawangan kini juga dikenal dengan berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tumbuh subur di tengah masyarakatnya. UMKM di Sawangan mencerminkan diversifikasi ekonomi yang ada, di mana kreativitas dan keterampilan lokal diolah menjadi produk bernilai ekonomis tinggi. Salah satu UMKM yang menonjol adalah kerajinan anyaman bambu dan besek yang dikelola oleh Bu Arni. Produk ini telah berhasil menembus pasar yang lebih luas dengan desain yang unik dan kualitas yang unggul, menggabungkan kekuatan dan daya tahan produk dengan warna-warna  menarik.

Selain itu, ada UMKM Clorot yang dikelola oleh Pak Erri Irawan. Clorot, makanan tradisional yang terbuat dari  tepung beras dan gula merah, diproduksi dengan teknik turun-temurun yang menghasilkan cita rasa autentik. Kelebihan Clorot dari Sawangan terletak pada rasa manis khas dan tekstur lembut dan kenyalnya, serta kemasan tradisional dari daun kelapa yang menambah daya tarik  visual dan mendukung cara makan yang unik. Pemasaran Clorot dilakukan dengan menitipkan produk di pasar-pasar terdekat, menerima pesanan untuk acara-acara, dan menyediakan paket oleh-oleh dengan harga terjangkau.

UMKM Geblek, yang dikelola oleh Bu Ulfa, juga menjadi  kebanggaan  Dusun  Sawangan.  Geblek,  sebagai salah satu makanan khas Purworejo, terkenal dengan rasa gurih dan tekstur kenyalnya. Keunggulan UMKM Geblek di Sawangan adalah penggunaan bahan alami tanpa pengawet, menjamin produk yang segar dan sehat. Proses pembuatannya yang tradisional namun higienis membuat geblek ini digemari sebagai camilan sehari-hari maupun oleh-oleh khas.

Di sektor pertukangan, Pak Sutrisno memimpin UMKM yang memproduksi berbagai jenis furnitur seperti meja, kursi, dan perabotan rumah tangga lainnya. Produk pertukangan dari Sawangan dikenal akan kekuatan dan keawetannya, berkat penggunaan kayu berkualitas yang diolah dengan keterampilan tinggi.  Kelebihan  produk pertukangan ini terletak pada kualitas pengerjaan yang detail dan rapi, serta desain yang mampu menyesuaikan dengan selera modern tanpa menghilangkan nuansa tradisional. Harga yang bersaing  membuat produk-produk ini menjadi pilihan ekonomis tanpa mengorbankan kualitas.

Di bidang kesenian, Dusun Sawangan juga memiliki warisan budaya yang kaya. Pada masa lalu, dusun ini dikenal dengan berbagai kesenian tradisional seperti wayang orang, ketoprak, wayang kulit, dan kuda lumping. Hingga kini, kesenian kuda lumping masih hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakatnya. Kesenian di Dusun Sawangan bukan sekadar hiburan; ia merupakan bagian dari kehidupan sosial dan spiritual masyarakat. Warga dusun, baik tua maupun muda, melestarikan kesenian ini dengan antusias. Bahkan, Dusun Sawangan telah menjadi tempat berkumpulnya para seniman, tidak hanya dari dusun itu sendiri tetapi juga dari desa-desa tetangga. Kesenian dari Sawangan, khususnya kesenian Jathilan klasik, sering kali tampil dalam acara-acara desa seperti merti desa, dan bahkan diundang untuk tampil di acara tingkat kecamatan, memperlihatkan betapa besar peran Dusun Sawangan dalam menjaga dan mempromosikan budaya tradisional di wilayahnya.

Agama juga memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Dusun Sawangan.  Mbah  Haji  Idris, tokoh agama pertama yang dikenal di dusun ini, memiliki pengaruh besar dalam penyebaran nilai-nilai keagamaan. Hingga kini, ajaran dan nilai-nilai yang ditanamkan oleh Mbah Haji Idris masih hidup dalam kehidupan sehari-hari warga Dusun Sawangan, yang menjadikan agama sebagai fondasi moral dan spiritual mereka.

Dusun Sawangan adalah contoh nyata bagaimana sebuah komunitas mampu memelihara dan mengembangkan warisan budaya serta tradisi lokal, sembari mendorong pertumbuhan ekonomi melalui inovasi dan kreativitas. Semangat gotong royong yang kuat menjadi ciri khas masyarakat Dusun Sawangan, di mana setiap warga merasa bertanggung jawab untuk menjaga dan mengembangkan potensi yang ada di dusun mereka. Keterbukaan terhadap perubahan juga menjadi salah satu kekuatan Dusun Sawangan, di mana masyarakat tidak ragu  menerima  ide- ide baru yang dapat membawa kebaikan bagi dusun. Meski dihadapkan pada tantangan era modern, Dusun Sawangan tetap mampu menjaga relevansinya dengan memegang erat akar budaya dan nilai-nilai tradisional yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dusun ini tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga sebuah komunitas yang  hidup dan dinamis, di mana setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga dan mengembangkan warisan bersama mereka.

 

 

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Wilayah Desa

Sinergi Program

Pemkab Purworejo

   

Agenda

Statistik Penduduk

Komentar Terbaru

Info Media Sosial

Lokasi Kantor Desa


Kantor Desa
Alamat : Dsn Kliwonan Rt 001 Rw 005, Ds. Jati, Kec. Bener, Kab. Purworejo
Desa : Jati
Kecamatan : Bener
Kabupaten : Purworejo
Kodepos : 54183
Telepon :
Email : jati.bener@purworejokab.go.id

Statistik Pengunjung

  • Hari ini:187
    Kemarin:146
    Total Pengunjung:53.092
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:216.73.216.34
    Browser:Mozilla 5.0

Arsip Artikel

12 September 2025 | 6 Kali
Dusun Kembangan Kidul
12 September 2025 | 5 Kali
Dusun Jangkang
12 September 2025 | 4 Kali
Dusun Sawangan
15 Agustus 2023 | 148 Kali
Kegiatan Rutin Posyandu Balita Desa Jati
15 Agustus 2023 | 139 Kali
Peringatan HUT RI Ke-78: Senam & Jalan Sehat bersama Warga Desa Jati
15 Agustus 2023 | 819 Kali
Inovasi Olahan Pucuk dan Buah Pinus
26 Juli 2023 | 169 Kali
Katalog UMKM Kerajinan Anyaman Bambu dan Batok
09 Agustus 2022 | 1.329 Kali
Diorama Alam dalam Genggaman
15 Agustus 2023 | 819 Kali
Inovasi Olahan Pucuk dan Buah Pinus
09 Agustus 2022 | 418 Kali
Membuat Pemandangan dalam Ukuran Miniatur dengan Seni Bonsai Penjing
08 Agustus 2022 | 414 Kali
Kesenian Desa Jati: dari Kubro hingga Topeng Ireng
09 Agustus 2022 | 347 Kali
Katalog UMKM Desa Jati
09 Agustus 2022 | 316 Kali
Asah Keterampilan dengan Bonsai
24 Juli 2022 | 310 Kali
Menikmati Wedang Wali
30 April 2014 | 1 Kali
RT RW
09 Agustus 2022 | 418 Kali
Membuat Pemandangan dalam Ukuran Miniatur dengan Seni Bonsai Penjing
02 Mei 2023 | 0 Kali
Profil Masyarakat Desa
12 September 2025 | 5 Kali
Dusun Jangkang
20 April 2014 | 170 Kali
Keputusan Kepala Desa
08 Agustus 2022 | 286 Kali
Harmonisasi Budaya dan Agama di Desa Jati
12 September 2025 | 6 Kali
Dusun Kembangan Kidul