Dusun Siringin adalah salah satu dusun yang terletak di Desa Jati, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Terletak di bagian puncak paling atas Desa Jati, dusun ini menawarkan pemandangan alam yang mempesona serta suasana kehidupan pedesaan yang tenang dan damai. Dusun Siringin dihuni oleh sekitar 90 Kepala Keluarga. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai buruh pertanian dan perkebunan. Kehidupan di dusun ini berjalan harmonis dengan masyarakat yang saling bergotong royong dan memiliki ikatan sosial yang kuat.
Dusun Siringin telah berhasil membangun budaya belajar yang kuat. Semangat masyarakat untuk mengenyam pendidikan begitu tinggi, terbukti dari jumlah sarjana terbanyak di Desa Jati yang berasal dari dusun ini. Para remaja di sini umumnya memiliki visi yang jelas untuk masa depan, sehingga mereka tak ragu merantau ke kota-kota besar guna meraih gelar sarjana.
Tari Topeng Ireng merupakan salah satu kesenian yang berkembang di Sanggar Setia Loka Dusun Siringin. Tarian tersebut menggambarkan sekelompok prajurit gagah yang berkamuflase dalam melawan penjajah belanda saat itu. Sehingga penampilan setiap penari saat dalam pentas selalu energik dan percaya diri.
Dusun Siringin memiliki potensi yang pada umumnya sama dengan dusun lain di Desa Jati. Dengan potensi paling besar yakni kerajinan tangan besek. Hampir tiap rumah di Dusun Siringin memiliki setidaknya satu pengrajin besek. Keterampilan tangan yang diwariskan secara turun temurun ini telah menjadikan besek sebagai ikon yang khas pada desa ini juga sebagai potensi ekonomi. Beberapa aset penting lain di dusun ini seperti adanya sumber mata air yang dapat menunjang kebutuhan air warga desa jati, antara lain di Sendang, Kretek, dan Balong.
Berdasarkan cerita turun-temurun, nama Dusun Siringin berasal dari ditemukannya pohon beringin besar yang tumbuh di salah satu situs yang berada di dusun ini yaitu di Sigarbawang. Sigarbawang yang berasal dari kata Garba dan Awang ini memiliki arti rahim yang berada di awang-awang, atau sebuah tempat yang sangat tinggi. Puncak Desa Jati ini disebut sebagai tempat wisata religi yang menyejukkan dengan pemandangan alamnya mulai dari Gunung Sumbing hingga hamparan pedesaan. Dulunya, Sigarbawang merupakan tanah lapang datar yang memiliki 3 situs, diantaranya situs petilasan, situs padusan atau tempat pemandian berupa sendang, dan situs pekaringan atau tempat untuk berjemur.
Sebuah pohon beringin yang menjulang tinggi menjadi simbol tempat wisata tersebut karena tampak dari kejauhan. Batu-batu besar berada di beberapa sudut juga menunjukkan keunikan khas Sigarbawang. Namun menengok kondisi sekarang, ketiga situs dan beberapa keunikannya sudah disembunyikan oleh rimbunnya pepohonan dan hanya tersisa situs petilasan yang tampak jelas.
Menjadi sebuah tempat bersejarah di Desa Jati, Sigarbawang dipercaya merupakan petilasan seorang petapa yang dibuktikan dari adanya sebuah tempat menyerupai makam dengan cungkup dari ijuk sebagai atap pelindung. Sosok petapa inilah yang kemudian dianggap sebagai tokoh musafir pendiri Desa Jati. Disamping hanya tersisa satu situs, terdapat sisa sisa bangunan musholla yang sudah terbengkalai sehingga minat masyarakat untuk berkunjung mulai berkurang.